- Iramanya bersemangat memberikan spirit dan energy positif bagi yang berulang tahun.
- Enak didengar bagi kebayakan telinga, cukup melodious.
- Sederhana sehingga mudah dinyanyikan oleh siapa saja, segala usia.
- Mudah diiringi dengan alat musik bahkan oleh pemula sekalipun karena chord-nya sederhana meski hanya bermodal "rumus 3 kunci" (C-G-F)
- Semua bisa mengiringinya meski dengan alat apa saja, termasuk tepuk tangan.
- Mudah menyanyikannya dengan suara 2, 3 bahkan 4.
- Baitnya bersifat Pantun sehingga merangsang orang untuk berkreasi mengarang ucapan selamat, doa dan harapan bagi yang berulang tahun dan akan di"Amin"i oleh yang lain dengan menyanyikan Reffrain-nya.
- Setiap orang bisa menyiapkan ucapan selamatnya berupa pantun dan menyanyikannya pada bagian bait.
- Muncul tradisi baru memberi hadiah doa dan pengharapan (berupa pantun), meski tak bisa memberi harta! Makin bermakna (tidak harus selalu indah, lucu juga bagus, salahpun oke!) isi pantunnya tentu makin bernilai hadiah itu.
- Jadikan tradisi ini mendunia, karena setiap bangsa akan menterjemahkan dan membuat pantunya sesuai bahsa masing-masing.
Lagu Happy Birthday Terindah
Business Presentation Skills
Jelas peran si pembawa presentasi sangat sentral, 90% sedangkan Content hanya berperan 10% (tapi tetap penting lho!).
Selamat Berlatih! Dan Salam S.OB.A.T
Cara Menjadi Affiliate Clickbank Indonesia
Anda tak perlu lagi membaca dibawah ini!!
Creative Thinking Techniques in Problem Solving and Decision Making
- Brain Storming
- Idea Pooling
- Lateral Thinking
- Six Thinking Hats
- Mind Mapping
- Directed Creativity
- Ada 6 orang yang masing-masing harus mengambil sebutir telur dari keranjang yang berisi 6 butir telur. Setelah semuanya mengambil telur masing-masing, ternyata masih ada sebutir telur dalam keranjang. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
- Malam itu terjadi hujan badai yang lebat dan Paijo yang dikenal berbudi baik dan anti kekerasan merasa ketakutan. Ia bergegas naik ke tingkat atas dan memadamkan lampu lalu pergi tidur hingga pagi. Pagi itu juga ia diangkap polisi dengan tuduhan bertanggung jawab atas terbunuhnya 78 orang. Bagaimana bisa?
- Sepasukan Polisi melakukan penggerebekan sebuah rumah untuk menangkap seorang pembunuh. Mereka hanya tahu kalau sang pembunuh bernama Joko Suharto. Saat memasuki rumah itu mereka mendapati 4 orang sedang bermain kartu masing-masing berprofesi sebagai tukang batu, pemadam kebakaran, sopir truk dan nelayan. Tanpa perlu bertanya polisi langsung meringkus si nelayan dan ternyata benar dialah pembunuh itu. Bagaimana bisa? (kali ini polisi tidak salah tangkap lho!)
Berikut saya perkenalkan pula kepada anda kiat praktis menciptakan kreativitas dengan menggunakan formula "Everything" yakni:
- Forget Everything
- Remember Everything
- Rearrange Everything
Cara Cepat Membuat Artikel Bermutu
Situational Leadership and Blodeskey Approach
Tambahan pula, jika anda seorang 'pimpinan' dalam organisasi (tolong bedakan dengan kata 'Pemimpin') kiranya perlu anda sadari bahwa dimata anak buah (hampir) tidak ada kata pimpinan itu pintar, melainkan pimpinan itu orang bodoh, bebal, keras kepala, maunya menang sendiri, tidak becus dan segala macam istilah sejenis! Karena itu soal kepemimpinan selalu menjadi perbincangan yang seru dan heboh.
Organizational Change Scenario
Perlukah PKL Dibina
Mumpung Belum Mulai CURI START !!
Akan Hadir Januari 2009 |
Baru-baru ini saya diminta oleh sebuah instansi untuk memberikan pelatihan membangun kepercayaan diri dan motivasi kepada para Pedagang Kaki Lima atau sering disingkat dengan PKL. Buat saya yang banyak bergelut dekat dengan dunia mereka kesempatan seperti ini ibarat pulang kampung berjumpa dengan teman lama. Jadi, tentu saja saya antusias.
Mind Setting In The Paradoxical World 4
Perbedaan dari kedua hal itu sangat tipis bahkan sering mengelabui. Tak banyak orang yang mamp melihat dengan jelas bagaimana caranya keluar dari libatan victor dan victim itu. Gambar dbawah ini mengisyaratkan dengan jelas kedua sisi itu yang berlawanan tetapi sering tersembunyi dibalik satu dengan lainnya.
Dapatkah anda menemukan keduanya?
Mind Setting n The Paradoxical World 3
Selamat mengikuti!
Mind Setting in The Paradoxical World 2
Bagian kedua ini meliputi bahasan-bahasan mengenai Implikasi perubahan ekonomi gelombang ketiga serta tuntutan terhadap organisasi maupun individu dan respons terhadap perubahan besar itu.
Bagian yang tidak kalah pentingnya adalah merangsang sikap mau membangun diri menjadi mansia yang dapat diandalkan (being Trusworhy), berlatih bersinergi, menjadi pemberdaya dan agen perubahan.
Materi pelatihan disajikan secara indoor/classroom dan outdoor untuk mempraktekkan nilai-nilai dan pola pikir baru tersebut dalam simulasi-simulasi yang dirancang akan mampu menantang dan mengetuk kesadaran untuk berani berubah, belajar meninggalkan paradigma lama serta tidak takut meninggalkan zona kenyamanan
Dengan demikian diharapkan pelatihan ini mampu memberi warna baru dalam cara pandang dan sikap perilaku yang lebih proporsional terhadap perubahan-perubahan yang akan dilakukan oleh institusi di lingkungan PU dalam rangka reformasi birokrasi.
Mind Setting in The Paradoxical World
Gelombang perubahan ekonomi dunia yang telah memasuki Era Informasi telah merubah secara drastis tata kehidupan dan pola pikir manusia masa kini. Sayangnya tidak semua orang mampu melihatnya dan kalaupun tahu tidak mencoba merangkulnya. Orang cenderung bertahan pada status quo, zona kenyamanan era industrial yang telah berurat akar dalam cara pandang sikap dan perilaku, meskipun disisi lain mereka sudah harus menggunakan berbagai perangkat kehidupan era informasi (handphone, komputer, internet dll). Sayangnya pula, berbagai institusi dan organisasi masih pula menggunakan pradigma era industrial dalam pengelolaan maupun tatanannya. Akibatnya jelas terlihat kecanggungan dan “kagok” , satu kaki telah terdesak masuk ke era Informasi sedang kaki yang lain beserta hati dan isi kepala masih tertinggal di era industrial.
Kecanggungan itu semakin menjadi-jadi karena perubahan paradigma yang dahsyat itu membawa pada kehidupan yang paradoksikal yang sebelumnya dianggap tidak masuk akal, semisal berkompetisi sekaligus berkolaborasi, memimpin sekaligus melayani, penyiar harus menjadi pendengar agar bisa menyiarkan, harga murah tapi mutu tinggi, produksi masal margin kecil versus volume kecil margin besar dan sebagainya. Ketika “yang tak masuk akal” itu tidak kunjung dapat kita terima, hasilnya keterkejutan dan kekagokan yang berkelanjutan dan semakin dalam.
Kecanggungan ini telah membuat bangsa Indonesia sering tertinggal dan terkaget-kaget dengan berbagai kejadia dan perubahan tanpa mampu menyiapkan diri menghadapainya. Semua itu berpangkal pada pola pikir yang masih terbenam jauh di era industrial yang kini terbukti telah mendegradasi harkat dan martabat manusia dan kemanusiaan.
Lahirnya era Informasi membawa implikasi yang sangat besar, termasuk semakin santunnya bisnis dan pola organisasi akibat transparansi dan kecepatan yang tidak terhindarkan dari tuntutan masyarakat konsumen. Hal ini pun melanda pelayanan publik dan instansi pemerintah yang kian hari semakin terdesak oleh tuntutan cepat, fleksibel, sederhana dan adaptif. Kekakuan gerak organisasi pada hakekatnya terletak pada kelumpuhan paradigma para pmpinan dan karyawannya. Karena itu tuntutan terhadap reformasi birokrasi sudah tidak dapat ditunda lebih lama lagi.
Dalam kaitan itulah pentingnya pelatihan Mindsetting ini dilakukan agar bukan hanya demi menghindarkan para karyawan menjadi korban perubahan melainkan sedapat mungkin merangsang mereka menjadi agen perubahan dan motor penggerak reformasi birokrasi di lingkungan kerja mereka.
Mengacu pada pemikiran itulah pelatihan “Minsetting in the Paradoxical World” disusun secara sistematis meliputi:
- Paradox in the 21st century
- Implikasi Ekonomi gelombang Ketiga
- Tuntutan dan Respons Organisasi maupun Individu terhadap Ekonomi Gelombang Ketiga
- Peran dan Pengaruh Teknologi Informasi
- Mengadopsi NilaiNilai Baru Era Informasi
- Being Trustworthy (Menjadi Manusia Handal/Dapat Dipercaya)
- Building Synergy (Kerjasama menghasilkan sinergi)
- Being a Powerhouse Person (Menjadi Pemberdaya bagi orang lain dan organisasi)
- Being a Traiblazer (Menjadi Pionir dan Agen Perubahan)